Kata polisi, ada
laporan masyarakat tentang tindakan pemerasan dan intimidasi yang dilakukan
Hercules serta anak buahnya di pembangunan ruko milik PT Tjakra Multi Stategi,
Srengseng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Anak buah Ketua Umum Gerakan Rakyat
Indonesia Baru itu juga dituding merusak kaca dan bangunan ruko serta kedapatan
membawa senjata tajam. Kepolisian pun membekuk mereka.
Kini, Hercules
berstatus tersangka bersama 49 orang lain atas tuduhan mengganggu ketertiban
umum, penghasutan, dan kepemilikan senjata api. Undang-Undang Darurat siap
menghakiminya. Polisi memang menyita barang bukti, seperti tiga bilah
parang, satu buah panah, dua buah anak panah, tujuh bilah pisau belati, sepucuk
senjata api jenis FN, dua unit magasin, sepucuk senjata api jenis Revolver, 27
butir peluru, dan uang tunai sebesar Rp5,9 juta.
Pada tahun lalu,
Agustus 2012, sempat terjadi bentrokan antara kelompok Hercules dan John Kei di
Cengkareng, Jakarta Barat, dalam perebutan penguasaan lahan kosong. Ada 98
tersangka ditahan di Polres Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya. Kepolisian juga
berjanji bakal memeriksa Hercules, namun rencana itu tak pernah terwujud.
Urusan Hercules
dengan pihak keamanan tak hanya soal keributan, tapi juga menampung
buronan. Pada Maret 2012, tempat tinggal Hercules di Indramayu dijadikan
tempat persembunyian Irene Sophia Tupessy, tersangka penyerangan dengan senjata
tajam di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, yang terjadi sebulan sebelumnya. Polisi
berjanji memeriksa, tapi tak pernah ditepati.
Hercules memang
pernah ditahan pada Desember 2005. Ketika itu, dia mendekam di rumah tahanan
Polda Metro Jaya selama 60 hari. Sekitar 20 anak buahnya menyerbu kantor
redaksi sebuah surat kabar lantaran tidak puas atas pemberitaan yang mengaitkan
bosnya itu dengan premanisme.
Belakangan ini,
Hercules juga dikenal sebagai aktivis politik. Jabatannya, Ketua Umum Gerakan
Rakyat Indonesia Baru (GRIB), organisasi yang terafiliasi dengan Partai
Gerindra. Eks pejuang Timor Timur ini memang memiliki kedekatan khusus dengan
Prabowo Subianto, pendiri partai tersebut. Bahkan pada Pilkada Jakarta
tahun lalu, Hercules dan kawan-kawan turut berkontribusi pada kemenangan
pasangan Jokowi-Basuki. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok adalah kader Partai
Gerinda dan pasangan ini mendapat dukungan penuh dari Prabowo sebagai Ketua
Dewan Pembina Partai.
Kedekatan antara
Hercules dan Prabowo dimulai sejak Operasi Seroja di Timor Timur. Kala itu,
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, pasukan Prabowo yang saat itu
berpangkat Kapten, dianggap telah “dibantu” oleh pasukan gerilyawan
pro-integrasi.
Hercules adalah
warga sipil yang membantu Kopassus pada 1983 itu. Dia bertugas mengurus
logistik, termasuk menjaga gudang peluru milik Kopassus. Melihat perannya dalam
membantu Operasi tersebut, Hercules mendapat Bintang Setya Lencana Seroja
Pemerintah Republik Indonesia pada 1990. Kedekatan Hercules dengan Prabowo pun
berlanjut hingga kini.
Sumber: Fachrurrozi - Yahoo! News, 21/3/2013