Source: http://www.amronbadriza.com/2012/10/cara-membuat-anti-copy-paste-di-blog.html#ixzz2N9GQ0r4y

December 29, 2013

Pergaulan Menentukan Cita-cita

Ada yang tahu Mark Victor Hansen? Mungkin hanya beberapa di antara kamu mengingat nama tersebut. OK, sekarang pertanyaannya saya ubah sedikit. Ada yang tahu buku seri "Chicken Soup for the Soul"? Rasanya, buku ini sudah banyak yang membaca atau setidaknya mendengarnya.


Ya, Mark Victor Hansen adalah penulis buku seri yang terkenal sedunia tersebut. Kali ini kita akan belajar sesuatu hal dari Hansen dan sahabatnya, Anthony Robbins. Dua sahabat ini sama-sama menjadi motivator bagi orang banyak.

Suatu saat ketika penghasilan Hansen mencapai US $ 1 Juta, ia bertanya pada Robbins, "Penghasilan Anda demikian besar, bagaimana saya bisa mencapainya juga ?"

Saat ditanya, Robbins malah balik bertanya, "Siapa kelompok pemikir utama Anda?"

"Kelompok jutawan," jawab Hansen.

Itulah kekeliruan Anda. Anda harus bergaul dengan kelompok miliarder, pasti mereka akan membuat Anda berpikir pada tingkatan mereka,” jawab Robbins.

Setelah Hansen mendapat jawaban tersebut, tak lama ia pun berhasil memperoleh penghasilan hingga US $ 1 Milyar.



Ayam dan Rajawali

Bagaimana kita belajar dari kisah Hansen dan Robbins? Pergaulan yang kita pilih, pertemanan atau komunitas tertentu akan mendatangkan pengaruh bagi kita di masa depan, baik atau buruk. Hal ini diteguhkan juga oleh penelitian yang dilakukan Dr. David dari Universitas Havard, yang menyimpulkan seorang teman atau komunitas akan berpengaruh terhadap kesuksesan setelah 25 tahun. Pada dasarnya manusia memang senang beradaptasi atau mengikuti pola hidup lingkungannya.

Artinya, bila kita bekerja di antara orang-orang yang rajin, berdisiplin tinggi, selalu menjaga mutu dan kualitas, jujur, maka cepat atau lambat kita akan meniru gaya hidup mereka. Namun sebaliknya, bila kita bekerja di lingkungan yang orang-orangnya cenderung malas, telat, tidak disiplin, suka membolos, curang, maka pelan tapi pasti kita akan melakukan hal yang sama.

Senada dengan kesimpulan Dr. David, juga menjadi salah satu poin penting dalam buku "The Secret" (Rhonda Byrne) atau bahkan nasihat Mario Teguh, sang motivator terkenal di negeri ini. Untuk mencapai apa yang kita cita-citakan, maka akan lebih mudah tercapai bila kita sering berinteraksi dengan orang-orang yang sejalan dengan tujuan kita. Kalau kamu ingin menjadi pemain musik yang handal, tentu akan lebih cepat tercapai bila kamu bergaul dengan musisi, apalagi dari para senior, bukan?

Tentu saja, Hansen, Robbins, Rhonda, atau Mario Teguh sekali pun tidak berarti hanya memilih orang dari kelas tertentu sebagai teman pergaulan. Berteman dan mengenal orang dari berbagai kalangan pasti berguna untuk memperluas pergaulan. Semakin banyak teman maka semakin mudah hidup kita karena bisa saling tolong-menolong.


Namun memiliki batas agar tak terlalu larut dalam pergaulan yang tak sesuai dengan tujuan kita tentu bisa menjaga langkah kita tetap pada jalur. Jadi, bila kita ingin berhasil, tempatkanlah diri kita pada jalur yang benar. Tetapkanlah diri kita untuk selalu bergaul dengan pribadi-pribadi yang dapat memberi pengaruh positif, dan masa depan yang cemerlang pun tersedia bagi kita.

Kita tidak mungkin bisa terbang seperti rajawali kalau kita hidup di kumpulan ayam...!!

Makan di Restoran Soul Kitchen Milik Bon Jovi, Bayar Sukarela

Bayangkan saja jika Anda akan memakan steak atau salmon panggang, salad dan bahan-bahannya diperoleh dari pertanian organik. Lalu setelah selesai Anda cukup membayar sesuai isi kantong Anda. Kalau hanya punya uang Rp.1000 saja, ya silahkan. Kalau tak punya uang, Anda masih bisa bekerja sebentar sebagai tenaga sukarela.


Makanan bergizi dan bahan organik, kalau di restoran semacam itu di sini biasanya satu menu bisa dibandrol dengan harga Rp. 100.000. Namun, itulah keunikan Restoran Soul Kitchen di Red Bank, New Jersey. Saat makanan tersaji di meja Anda, hanya terselip catatan kecil di bawah piring untuk memberi sumbangan berupa uang atau tenaga sukarela sebagai barter.
Restoran ini dibuka sejak 2011 silam sebagai bagian dari JBJ Soul Foundation, sebuah yayasan amal milik Bon Jovi tentunya. Ini merupakan jawaban Bon Jovi melihat krisis 2008 yang melanda. Banyak orang menganggur dan kehilangan pekerjaan.
"Satu dari enam orang di Amerika menderita di malam hari dan pergi tidur dengan perut lapar, dan satu dari lima keluarga tinggal di atau di bawah garis kemiskinan," katanya dalam sebuah wawancara dengan penulis TheDailyBeast.




Di tahun 2009, JBJ Foundation juga telah membangun ratusan rumah di Philadelphia dan menyajikan makanan gratis satu kali setiap minggu di gereja lokal sebagai uji coba. Langkah ini cukup berhasil dan mendorong Bon Jovi membuka Restoran Soul Kitchen ini.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi New Jersey jangan lupa singgah di tempat ini. Coba menu seperti ornmeal-crusted catfish, rainbow beet salad, atau barbequed salmon fillet. Mungkin Anda melihat kebun organik di dekat restoran, itulah sumber berbagai sayuran di tempat ini. Bon Jovi mempunyai visi untuk mendukung peternakan lokal agar masyarakat terinspirasi kembali pada makanan sehat.



Seorang bintang tak selamanya berada dalam lingkaran pesta-pora. Ia juga manusia biasa dan selalu ada sisi baik di setiap hati manusia. Ketika sisi kebaikan itu dipraktekan, maka dunia akan menjadi tempat tinggal yang lebih baik. Selalu ada harapan untuk itu, layaknya slogan Soul Kitchen yakni "Hope is Delicious."

Yeah, keep the faith John....!!

December 16, 2013

Beberapa Manfaat dari Orgasme


Setiap orang ingin membahagiakan pasangannya, salah satunya dengan memberinya orgasme ketika berhubungan intim, meski untuk mendapatkannya bukanlah perkara yang mudah. Namun menurut beberapa penelitian, orgasme tak hanya membuat rumah tangga makin harmonis, tapi juga meningkatkan kecerdasan dan menghalau stres. Wow!

"Yang pasti orgasme dapat menimbulkan efek kenyamanan terhadap pasangan. Kalau sudah nyaman tentu akan berpengaruh positif ke hal yang lain misalnya menjadi lebih dekat dan komunikasi jadi lebih baik," ungkap dr Nugroho Setiawan, MS, SpAnd dari RS Fatmawati Jakarta. (18/9/2013)

Lalu bagaimana mekanismenya hingga orgasme dikatakan dapat menghalau stres? Spesialis andrologi Unit Kesehatan Reproduksi/Andrologi RSAL Dr Ramelan, Surabaya, dr Johannes Soedjono, M.Kes., SpAnd pun menerangkan, "Setahu saya orgasme memang memberi pengaruh baik untuk mengurangi stres. Selain itu orgasme juga dapat membuat mood orang tersebut menjadi senang dan bahagia, serta rileks."

"Mengapa? Sebab saat orgasme, tubuh melepaskan hormon endorfin. Hormon ini memberi efek bisa membuat orang tersebut menjadi lebih senang dan rileks," imbuhnya. Tapi manfaat orgasme belum berhenti sampai disitu saja. Pakar seksologi, Dr Andri Wanananda, MS berkenan memaparkan seabrek manfaat lain dari orgasme, antara lain:

1. Orgasme membuat tubuh mengeluarkan hormon endorfin. Hormon ini bisa memberikan efek rileks pada tubuh dan dapat mengatasi nyeri kronik pada punggung, radang persendian hingga migrain alias sakit kepala sebelah.

2. Mengurangi risiko penyakit jantung. Pasalnya hubungan seksual adalah latihan aerobik yang baik untuk memperbaiki sirkulasi dan kerja jantung.

3. Menurunkan berat badan, karena hubungan intim membakar sekitar 200 kalori. Dr Andri mengibaratkan beberapa menit kerja yang jauh lebih menyenangkan tapi hasilnya lebih banyak daripada 15 menit di atas treadmill.

4. Mencegah depresi. Dr Andri mengemukakan pasangan yang aktif secara seksual jarang mengidap depresi apalagi melakukan percobaan bunuh diri.

5. Seperti halnya menghalau stres, orgasme juga bisa menghilangkan kecemasan. Hal ini jelas mengingat hormon-hormon yang dilepas sewaktu terjadi rangsangan seksual memiliki fungsi lain yaitu mencegah munculnya rasa cemas, takut dan gelisah.

6. Meningkatkan imunitas. Menurut Dr Andri hubungan seksual yang teratur dapat meningkatkan imunitas (daya tahan tubuh) masing-masing pasangan, terutama ketika dihadapkan pada sejumlah penyakit seperti influenza dan beragam infeksi lainnya.

7. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa hormon oxytocin dan DHEA (DeHydro Epi Androsteron) yang dikeluarkan sewaktu tubuh mengalami orgasme dapat mencegah berkembangnya sel-sel kanker ganas, antara lain tumor ganas buah dada atau payudara.

8. Memperpanjang umur. Kaitan antara orgasme dengan umur panjang sebenarnya kembali pada efek positif hubungan seksual terhadap jantung dan sistem imunitas.

December 12, 2013

11.12.13 Yang Sungguh Sangat Amat Berat


Ini bisa dikatakan bahwa aku dalam masa-masa tua perkuliahan, semester 7 lebih tepatnya. Selama aku menjalani kuliah di jurusan Ilmu Administrasi, aku merasa dunia perkuliahan itu lebih mudah dibanding masa SMP atau SMA. Pasti sudah tau bagi kalian yang sedang atau pernah merasakan jenjang perkuliahan. Banyak waktu untuk main game, bisa begadang, tidak ada yang menyuruh belajar, atau bahkan tidak perlu bangun pagi jika kita mengatur jadwal kuliah bagi yang tidak suka dan tidak terbiasa bangun pagi.
Namun, di Desember ini, aku merasa agak berat menjalankan perkuliahan yang sebenarnya jumlah mata kuliah yang ditempuh lebih sedikit dari sebelumnya, termasuk KKN/Magang di instansi pemerintah juga sudah terlewati. Pasti saat perkuliahan seperti ini terasa membosankan, apalagi di semester 7. Sudah tiga tahun lebih lho menjalankan aktivitas seperti ini. Bosan kan? Iya.


Dua hari yang lalu aku merasa seperti saat ini adalah saat yang dimana aku butuh dorongan mental dan pikiran jernih untuk menghadapi perasaan yang sangat resah dan gelisah. Aku merasa hari itu adalah hari yang paling berat aku rasakan saat kuliah. Pertama, setelah melakukan KKN/Magang dan penyusunan laporang magang secara berkelompok akhirnya tiba juga saatnya untuk pertanggungjawaban laporan tersebut atau ujian magang di kampus. Hal ini membuat perasaan yang berdebar-debar dan aku berpikir, kira-kira bagaimana ujian tersebut dan apa saja pertanyaan yang akan muncul saat ujian nanti.
Selasa pagi aku tiba di kampus dengan pakaian rapi lengkap dengan jas almamater dan dasi untuk menghadapi ujian. Aku masuk ke ruang tunggu. Oh shit! Aku lupa mengcopy file untuk persiapan ujian. Buru-buru aku copy di depan kampus dan uang saku lenyap 15 ribu. Aku memang pelit kalo soal fotocopy, paling juga ga dibaca. Buang-buang kertas dengan biaya cukup besar. Setelah sampai di lobby lagi untuk menunggu jadwal, bagian administrasi memanggil namaku, karena aku adalah ketua kelompok. Dalam hati aku bertanya, “Ada apa ya aku dipanggil?” Setelah aku datang, beliau mengatakan bahwa dosen pembimbing magangku belum datang dan apabila beliau tidak datang maka ujianku akan dicancel. Wah, pertanda apa ini? Aku tetap mencoba untuk tenang dan terus menghubungi dosen pembimbingku. Setelah kurang lebih 20 menit tanpa kejelasan, akhirnya dosen pembimbingku membalas pesan dengan jawaban “Ok”. Beberapa kelompok sudah keluar dari ruang ujian. Aku mencoba bertanya kepada mereka tentang apa dan bagaimana pertanyaan yang muncul. Jawaban mereka cukup membuat aku dapat bernafas lega, dan aku tidak perlu terlalu khawatir.
Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya kelompokku dipanggil juga untuk ujian. Kami memasuki ruang ujian bersama-sama. Dua dosen dihadapan kami. Pertanyaan pertama muncul mengenai garis besar judul yang aku ambil. Ternyata, pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah pertanyaan yang benar-benar di luar dugaan dan tak sempat aku memikirkannya. Tak tahu apa yang harus kami jawab, sangat melelahkan jika merasakannya. Kami semua gugup, keluar keringat dingin, bingung dan tak tahu apa yang kami ucapkan, yang penting mulut bersuara. Karena kami kebingungan, dua dosen tersebut hanya tertawa saja. Setelah itu pernyataan penutup dosen penguji tersebut membuat denyut nadi seakan berhenti dan otak tak bisa berpikir karena kekurangan oksigen. Mereka cuma bilang, “Silahkan kalian tunggu di luar ya. Masalah nilai nanti akan kami tulis, dan nanti akan kami putuskan untuk kalian cukup dengan nilai ini atau mengulang magang lagi.” Kata “mengulang magang” ini yang membuat kami syok berat.
Kami keluar dengan wajah tidak percaya ujian yang kami hadapi sesulit itu. Mengapa yang lain begitu mudah? “Sialan!” dalam hati aku berkata sambil mengumpat-ngumpat. Bahkan, salah satu temanku ada yang menangis karena takut. Itu membuat aku merasa syok dan selalu memikirkannya dan membuat keadaan mentalku selanjutnya terasa begitu sensitif dan rapuh. Setelah itu kami berfoto sebentar untuk menghibur diri dan kembali pulang ke kost masing-masing. Aku berjalan pulang sambil tidak percaya bahwa ujian yang selama 15 menit dapat merubah perasaanku menjadi resah. Aku berusaha menghibur diri dengan berpikir “Tidak mungkin jika kami harus mengulang praktek magang.”
Kedua, masih di hari yang sama, sorenya aku mengikuti perkuliahan seperti biasa. Yah, kuiah sore ini cukup tenang dan santai walau serius, tapi soal ujian magang masih terpikirkan. Ada teman satu kelas di mata kuliah lain yang memberitahuku mengenai tugas di mata kuliah kita. Itu karena ada kuliah tambahan dan aku ga masuk. Untuk tugas itu aku pikir cukup mudah, paling resume atau review seperti biasanya. Memang tugasnya itu. Namun, yang membuat aku terkejut saat mengambil materi tugas itu di kampus adalah banyaknya halaman dari buku tersebut yang harus aku copy. Wah, keluar biaya lagi ini pasti. Buku yang tebal harus diresume, materinya dicopy dengan harga 8 ribu dan yang paling sial adalah besok siang (Rabu/11.12.13). Yah, malam ini gak tidur lagi deh…
Malamnya aku tertidur. Aku berusaha dan akhirnya aku bangun jam 3 dini hari. Ga perlu banyak ini-itu tugas langsung aku kerjakan. Dari materi 115 halaman aku resume menjadi 4 halaman. Cukup hebat juga aku ternyata. Ilmu kepepet memang super sekali. Hehehe… Siangnya aku mengantuk dan berusaha tetap terjaga. Aku berangkat dan masuk ruang kuliah. Dosen datang meminta tugas untuk dikumpulkan. Dosen meminta mahasiswa yang ditunjuk untuk maju ke depan kelas dan mempresentasikan hasil kerjanya. Nama yang pertama kali dipanggil adalah namaku. Dosen melihat sebentar hasil kerjaku dan bertanya, “Bagian mana yang kamu resume?” Aku jawab, “Seluruh isi buku, Pak.” Desenku geleng-geleng kepala. Aku berpikir apakah ada yang salah dengan tugasku? Mahasiswi sekelas yang duduk didepanku bertanya “kok hebat ya kamu, mas. Kan yang diresume cuma bagian pengantarnya saja.” Busyet, salah juga aku ngerjain tugas. Tidak jadi maju ke depan, diganti mahasiswa lain. Salah dan dosa apa aku ini? Aku syok dengan keadaan rapuh karena memikirkan hasil ujian magang, dan sekarang aku salah mengerjakan tugas yang aku kerjakan dengan uang 8 ribu, kurang tidur dan memaksimalkan otak dari 115 halaman menjadi 4 halaman, dan semua itu ternyata SALAH! Sialan! Saat pulang dari kuliah ini, aku melihat absensi pertemuan sebelumnya aku dicoret karena tidak masuk. Karena aku takut nantinya aku terkena kategori absensi, akhirnya coretan tanda silang itu aku tumpuk dengan tanda tanganku. Ada sih rasa takut dan ga enak dengan ketua kelas, soalnya ketua kelasku cewe, junior di angkatanku dan agak rese’.
Yang ketiga adalah jarkom mendadak dari ketua kelas mata kuliah lain yang menentukan kelompok dalam seminar besok Jum’at. Pembentukan kelompok yang tidak merata dan sungguh merugikanku karena mendapat bagian sebagai kelompok penyaji dengan anggota paling sedikit, tidak ada yang aku kenal dan kelompok terakhir. Yang mengecewakan adalah karena manipulasi kelompok oleh ketua kelompok dan aku merasa hal ini tidak adil.
Malam sebelum itu kepikiran juga sih tentang ada berapa pertemuan aku ga mengikuti kuliah di semester ini. Maklumlah, sekitar 3 minggu udah Ujian Akhir Semester. Jadi takut kalo mendapat kategori kehadiran yang tidak memperkenankan mahasiswa mengikuti UAS. Akhirnya, aku berusaha untuk mencari surat keterangan sakit dari dokter sebagai alat yang nantinya akan membantu jika terjadi hal yang diinginkan sebelum UAS. Aku mencoba ke Rumah Sakit milik kampus dan ternyata tidak bisa. Aku resah, gelisah dan syok lagi dengan hal itu. Aku takut jika tidak mendapat surat keterangan sakit untuk tidak mengikuti kuliah di waktu sebelumnya, bahkan jauh hari sebelum UTS.

Karena hal itu semua aku merasa hari-hari di akhir tahun 2013 begitu berat aku jalani sebagi mahasiswa. Padahal sebelumnya aku tidak pernah merasa seperti ini. Mungkin ini memang saatnya kedewasaan dan rasa tanggung jawabku diuji, aku harus bisa melewatinya dan aku harus tetap seperti aku yang biasanya, arrogant, ceria, senang dan hobi tertawa… :D Terima kasih juga hari ini di 11.12.13 untuk Alfiana Dwi Cahyani yang sudah menemani setiap waktu di hari-hariku selama ini… Semoga Allah melindungi kita dan memberikan petunjuk untuk jalan terang yang diridhoinya.